DINAMIKA KOMUNIKASI TERAPEUTIK RUMAH TERAPI IPWL JAWA TIMUR
Kata Kunci:
Komunikasi Terapeutik,, Institusi Penerima Wajib Lapor, Komunikasi Interpersonal, Komunikasi KelompokAbstrak
Propinsi Jawa Timur merupakan wilayah terbesar kedua di Indonesia. Oleh karena itu provinsi ini memiliki permasalahan yang sangat kompleks, baik secara
politik, ekonomi maupun kesenjangan sosial. Narkotika merupakan salah satu permasalahan sosial yang sangat serius dan harus mendapatkan perhatian dari seluruh komponen masyarakat. Pengguna narkoba di Jawa Timur menduduki peringkat kedua di Indonesia setelah DKI Jakarta. Tujuan penelitian ini adalah meneliti Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) yang memiliki pengetahuan dan basis operasional terapi berdasar pengalaman best practice yang ada. Penelitian ini menggunakan metode grounded yang secara kualitatif mengeksplorasi dan memahami makna dalam proses komunikasi dalam beberapa IPWL di Jawa Timur. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam (indepth interview) kepada key informan, observasi dan pengamatan dalam proses komunikasi terapeutik yang berlangsung. Hasil penelitian diperoleh bahwa pola komunikasi yang diterapkan dalam program rehabilitasi para pecandu narkoba di rumah terapi menggunakan komunikasi interpersonal dan komunikasi kelompok. Komunikasi interpersonal antara konselor dengan klien didasarkan pada keterbukaan, empati, suport, kemauan, sikap positif, orientasi kepada orang lain, daya ekspresi. Sedangkan komunikasi kelompok kecil didasarkan atas konformitas, fasilitas sosial, polarisasi, performance, satisfacation. Komunikasi interpersonal dan komunikasi kelompok kecil yang baik, saling mendukung dan menguatkan, tidak menghakimi tetapi memberi semangat dan pengaharapan akan menjadi kekuatan yang besar dalam mendorong para klien untuk terbebas dan tidak menggunakan narkoba lagi.
Referensi
Cangara, Hafied. 2013. Perencanaan Strategi Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Creswell, John W. (2018). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Dziopa F. and K. Ahern. (2008). What Make a Quality Therapeutic Relations in Psychiatric/Mental Health Nursing: A Review of The Research Literature, The Internet Journal of Advanced Nursing Practice, Volume 10 Number 1, 2008 diunduh Senin 27 April 2020
Fourier, Robert J. (2011). Therapeutic Processes for Communication Disorders, A Guide for Clinicians and Students. New York: Psychology Press.
Lubis, Prof. Suwardi dan Prof. Lahmuddin Lubis (2017). The Use of Therapeutic Communication Symbol to Motivate Patient’s Healing, IOSR Journal of Humanities and Social Science (IOSR-JHSS), Volume 22, Issue 7, July 2017 diunduh Senin 27 April 2020
Prabowo, Prima, (2019). IPWL Rehabilitasi 19.000 Pecandu Narkoba Seluruh Indonesia. <https://indonesiainside.id> news 26 Juni 2019, 22.20 WIB diakses 20 April 2020 9.30 WIB
Prawiradiredja, Sanhari, Iwan Joko Prasetyo, Ayu Erni Jusnita (2019). Dinamika Komunikasi Terapeutik. Malang: Intelejensia Media
Suprayitno, Adi (2019), Jawa Timur Juara Pertama Pecandu Narkoba di Indonesia jawa-timur Jumat 8 Oktober 2019 diakses Kamis 30 April 2020, 20.30 WIB
Wachtel, Paul J. (2011). Therapeutic Communication, Knowing What to Say, When. New York: The Guilford Press.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2022 Prawiradiredja Sanhari , Prasetyo Iwan Joko , Jusnita R. Ayu Erni

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang menerbitkan di ASPIKOM JATIM: Jurnal Penelitian Komunikasi akan diminta untuk menandatangani Formulir Penetapan Hak Cipta. Dalam menandatangani formulir, diasumsikan bahwa penulis telah memperoleh izin untuk menggunakan materi berhak cipta atau yang diterbitkan sebelumnya. Semua penulis harus membaca dan menyetujui ketentuan yang diuraikan dalam formulir, dan harus menandatangani formulir atau setuju bahwa penulis terkait dapat menandatangani atas nama mereka. Artikel tidak dapat diterbitkan sampai formulir yang ditandatangani telah diterima. Syarat publikasi bahwa penulis memberikan hak cipta atau lisensi hak publikasi dalam artikel mereka, termasuk abstrak. Hal ini memungkinkan kami untuk memastikan perlindungan hak cipta penuh dan untuk menyebarkan artikel, dan tentu saja Jurnal ke pembaca seluas mungkin dalam format cetak dan elektronik yang sesuai.