ANALISIS RESEPSI SATIRE PADA KONTEN ATTA HALILINTAR DALAM VIDEO MAJELIS LUCU INDONESIA SEGMEN DEBAT KUSIR #4: ATTA HALILINTAR TIDAK BERSALAH!!!
Kata Kunci:
Satire, Debat Kusir, Majelis Lucu Indonesia, Analisis ResepsiAbstrak
Channel youtube Majelis Lucu Indonesia merupakan salah satu channel yang membahas tentang permasalahan sosial dalam kehidupan sehari-hari dengan
dibalut unsur satire didalam setiap video yang mereka unggah. Salah satu konten dalam channel youtube Majelis Lucu Indonesia adalah Debat Kusir, Debat Kusir merupakan salah satu konten yang sering menggunakan unsur satire pada beberapa hal yang mereka bahas misalnya terkait individu maupun kelompok. Debat Kusir episode 4 dengan judul “Atta Halilintar Tidak Bersalah” merupakan fokus utama pada penelitian ini. Penelitian ini ingin mengetahui pemaknaan setiap khalayak dalam menanggapi unsur satire yang disampaikan Coki Pardede dan Tretan Muslim pada Konten Debat Kusir episode 4, dengan menggunakan metode analisis resepsi untuk mengetahu proses pembentukan makna oleh khalayak. Proses pemaknaan menekankan pada 3 posisi
encoding-decoding yaitu dominan hagemoni, negosiasi, dan oposisi. Hasil dari diskusi kelompok disimpulkan bahwa dua informan masuk dalam kategori dominan karena khalayak setuju dengan makna satire dalam konten Debat Kusir episode 4, sedangkan tiga informan masuk dalam kategori negosiasi yang artinya terdapat beberapa unsur satire yang tidak disetujui. Terakhir tidak informan posisi oposisi karena semua informan tidak menolak sepenuhnya makna satire yang disampaikan dalam konten Debat kusir.
Referensi
Albi, Johan, 2018. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: CV Jejak
Herdi. ( 2019, Maret 29) Cerita Joshua, dari 'Diobok-obok' hingga Bangun Perusahaan Komedi.https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4488683/ceritajoshua-dari-diobok-obok-hingga-bangun-perusahaan-komedi
Ida, 2014. Metode Penelitian Studi Media dan Kajian Budaya. Jakarta : Prenamedia Grup
Kiostix. (2020 Mei 05) Faktor Kelucuan Dalam Majelis Lucu Indonesia.https://www.Kiostix.com/id/article/529/5-faktor-kel ucuan-dalam-majelis-lucu-indonesia
Kristiyono, J. (2015). Budaya Internet: Perkembangan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Dalam Mendukung Penggunaan Media Di Masyarakat. Scriptura, 5(1), 23-30.
Kristiyono, J. (2018). Film Sebagai Medium Komunikasi Pariwisata. Tourism, Hospitality and Culinary Journal, 2(1), 44-52.
Kristiyono, J., & Sirikit, H. (2019). Menelisik Siasat Cerita Digital Reality Pada Film Ready Player One?. Bricolage: Jurnal Magister Ilmu Komunikasi, 5(02), 159-176.
Kristiyono, J., & Ida, R. (2020). Counter-hegemony of the East Java Biennale art community against the domination of hoax content reproduction. Masyarakat, Kebudayaan Dan Politik, 33(1), 26-35.
Koran Tempo. (2017 Desember 23) Hakim Komedi: Acara Komedi di Stasiun Televisi Cenderung Seragam, Monoton, dan Tidak Berbobot. https ://koran.tempo.co/read/ seni/4254 62/ hakim- hakim-komedi?
Morissan, 2013. Teori Komunikasi Individu Hingga Masa. Jakarta: Kencana
Rachmat, 2014. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana
Rahmi. (2017 Oktober 22) ‘Majelis Lucu Indonesia’ Wadah Komedi Yang Paling Berbobot https://www.kapanlagi.com/showbiz/selebriti/majelis-lucu-indonesia-wadah-komedi-yang-paling-berbobot-d935a2.html
Stefano. (2019. September 19) Menantang Konsep Komedi Bersama Majelis Lucu Indonesia.https://www.whiteboardjournal.com/ideas/media/menantang-konsep-komedi-bersama-majelis-lucu-indonesia/
Twark. 2012. Humor, Satire, and Identity Eastern German Literature in the 1990s, New York. Berlin.
Wayan. (2018 Oktober 27) Joshua Suherman Direktur Utama Majelis Lucu Indonesia. https://www.tabloidbintang.com/berita/sosok/read/114785/joshua-suherman-direktur-utama-majelis-lucu -indonesia
Yomamen. Majelis Lucu Indonesia, Karena Ini Bukan Sekedar Lucu-Lucuan. https://yomamen.com/majelis- lucu-indonesia-karena-ini-bukan-sekedar-lucu-lucuan/
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2020 Ferdiansyah Muhamad Akbar, Norhabiba Fitri , Dewi Sri Andika Rusmana

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang menerbitkan di ASPIKOM JATIM: Jurnal Penelitian Komunikasi akan diminta untuk menandatangani Formulir Penetapan Hak Cipta. Dalam menandatangani formulir, diasumsikan bahwa penulis telah memperoleh izin untuk menggunakan materi berhak cipta atau yang diterbitkan sebelumnya. Semua penulis harus membaca dan menyetujui ketentuan yang diuraikan dalam formulir, dan harus menandatangani formulir atau setuju bahwa penulis terkait dapat menandatangani atas nama mereka. Artikel tidak dapat diterbitkan sampai formulir yang ditandatangani telah diterima. Syarat publikasi bahwa penulis memberikan hak cipta atau lisensi hak publikasi dalam artikel mereka, termasuk abstrak. Hal ini memungkinkan kami untuk memastikan perlindungan hak cipta penuh dan untuk menyebarkan artikel, dan tentu saja Jurnal ke pembaca seluas mungkin dalam format cetak dan elektronik yang sesuai.